Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

RSS







Pendahuluan

         Pada hakikatnya semua manusia selalu mencari kebenaran tentang hal-hal ,seperti Tuhan, kematian, kehidupan setelah kematian, dan lainnya. Pada jaman dahulu manusia belum menunjukkan minat terhadap sistematis mengenai dunia fisik , yang dimana kondisi tersebut banyak dipengaruhi oleh pendapat filsafat Yunani yang lebih mengutamakan “Yang Umum”  daripada “Yang Khusus”. Dalam perkembanganya pemikiran manusia akhirnya mengalami proses yang mengubah daya nalarnya dalam memecahkan persoalan di dunia. Seorang filsuf bernama Rene Descreates mengatakan “Aku ada Karena Berpikir” maka manusia mulai menggunakan pikirannya yang luar biasa hebatnya.
          Meskipun  demikian terdapat perbedaan antara pemikiran menggunakan akal sehat dengan dengan ilmu pengetahuan. Terdapat lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dengan akal sehat seperti ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur teori, ilmu pengetahuan selalu diuji secara empiris, adanya pengendalian kontrol, adanya hubungan fenomena secara sadar dan sistematis dan yang terkahir adanya penjelasan yang berbeda dalam mengamati suatu pengamatan. Pada abad ke 16 para ilmuwan berpendapat bahwa Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal, sehingga manusia telah memahami gambaran dunia yang sesuai dengan ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan kemampuan ilmiahnya dan membuka rahasia alam dengan menggunakan metode penelitian.

Definisi  dan  Jenis-jenis Penelitian
Definisi penelitian menurut Davis (1985) bahwa penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti adanya prosedur yang ditandai dengan ketuntasan dan keteraturan.
Jenis-jenis penelitian dibedakan berdasarkan jenisdata yang diperlukan secara umum dibagi menjadi dua , yaitu penelitian primer dan penelitian sekunder.

1. Penelitian Primer 
           Penelitian ini dibutuhkan data dan informasi dari sumber pertama , yang biasanya disebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh dengan cara kuisioner dengan pertanyaan tertulis atau dengan teknik lisan menggunakan metode wawancara. Dalam penelitian terdapat beberapa kategori yang termasuk penelitian primer yaitu :
a.      Studi Kasus
      Dalam hal ini menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Biasanyastudi kasus bersifat longitudinal.

b.      Survei
      Survei merupakan studi bersifat kuantitatif yang digunakan dalam meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu . Pada umumnya survei menggunakan kuesioner  sebagai alat pengambil data .

c.      Riset Eksperimental
      Dalam riset ini menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi . Pada umumnya riset ini menggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikan sebagai obyek studinya.

2. Penelitian Sekunder
              Penelitian ini menggunakan bahan bersumber bukan sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab suatu pertanyaan yang diteliti. Penelitian juga dikenal dengan menggunakan studi kepustakaan dan biasanya digunakan para peneliti yang menganut paham pendekatan kualitatif.

 Sistematika Penelitian

               Dalam sistematika penelitianyang biasa digunakan peneliti memiliki berbagai versi yang tergantung instansi yang mengeluarkannya. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menguraikan usulan penelitian adanya cakupan masalah, urutan sistematis, yang mudah dipahami oleh masyarakat. Berikut urutan sistematika penelitian sebagai berikut:

1.      Judul Penelitian
Pada umumnya judul penelitian mencerminkan setidaknya tidak ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penulisan judul sebaiknya dibuat sesingkat mungkin dengan menggunakan bahasa yang lugas.
2.      Bidang Ilmu
Bagian ini memberikan penjelasan tentang bidang ilmu yang diteliti.
3.      Pendahuluan
Pada bagian ini mengungkapkan alasan alasan utama mengapa memilih masalah tertentu untuk diteliti  sehingga pembaca memahami apa yang dibahas dalam penelitian tersebut.
4.      Perumusan Masalah
Dalam masalah ini dituliskan tentang kalimat yang ditanyakan dalam  suatu penelitian yang akan diuji melalui hipotesis dan menghasilkan jawaban masalah yang akan diteliti.
5.      Tujuan Penelitian
Bagian ini berisi jawaban dari bagian perumusan masalah.
6.      Metode Penelitian
Bagian ini menjelasakan metode yang digunakan untuk menjawabmasalah secara detail dan jelas.

  Proses-Proses  Penelitian

1.          Mengidentifikasi Masalah
           Dalam hal ini peneliti diminta merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini sangat penting karena menntukan bagaimana penelitian ini berjalan yang tentu dapat menghasilkan penelitian yang optimal.

2.           Membuat Hipotesis
          Setelah tahap sebelumnya , pada tahap ini perumusan hipotesis dibagi menjadi tiga tahapan : pertama, menentukan hipotesis penelitian berdasarkan asumsi penulis terhadap hubungan dua variabel atau lebih yang sedang diteliti. Kedua ,menentukan hipotesis operasional. Ketiga, menentukan hipotesis statistik. Pada initinya tahap ini menghasilkan jawaban sementara atas penelitian.

3.          Studi Literature
        Pada tahap ini peneliti melakukan kajian pustaka. Kajian pustaka dapat diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan ensiklopedia. Tujuannya tentu untuk mendapata landasan teori yang akan menguatkan hasil penelitian tersebut.

4.          Mengidentifikasi dan Memberi Nama Variabel
        Pada tahap ini peneliti diharapkan memaknai hubungan dan makna antara variabel satu dengan variabel lainnya.

5.          Membuat Definisi Operasional
        Pada tahap ini memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan sesuatu operasional agar mudah diteliti dalam melakukan penelitian.

6.          Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
        Dalam tahap ini penulis harus memanipulasi variabel dengan memberikan suatu perlakuan terhadap variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efek  bagi variabel lainnya.

7.          Menyusun Desain Penelitian
       Pada tahap ini penulis melakukan penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, koleksi data , dan analisisnya. Tanpa desain yang baik mustahil akan tercipta penelitian yang baik.

8.          Melakukan Pengumpulan Data
        Dalam tahap ini penulis mengumpulkan berbagai data yang dibutuhkan baik dari hasil study literature, wawancara , ataupun kuisioner. Pengumpulan data dapat dilakukan secara kualitatif ataupun kuantitatif tergatung jenis penelitian yang dilakukan.

9.          Melakukan Analisis Data
        Dalam tahap ini analisis data dapat dilakukan dengan berbagai cara, sehingga pada tahap ini peneliti diharapkan menggunakan bantuan komputer dalam memproses pengolahan data dan hasil analisisnya.

10.      Menulis Laporan Hasil Penelitian
        Pada tahap akhir ini yaitu membuat laporan mengenai hasil akhir penelitian secara tertulis .Laporan ini dibuat agar  peneliti dapat mengkomnikasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca dan penyandang dana.

Kesimpulan

Dari hasil uraian diatas , dapat dijelaskan beberapa hal pokok mengenai tata cara melakukan penelitian yang didapat dari hasil membaca buku ini yaitu :

      

      1. Penelitian terbagi dua yaitu secara kualitatif dan kuantitatif, yang dimana mepunyai perbedaan   secara fundamental terkait filsafat yang mendasarinya , dan teori dasar yang menjadi teknik penelitian tersebut.

b    2. Dalam melakukan pengumpulan data ,harus dilakukan pemaduan pendekatan pada kedua variabel untuk mengantisipasi munculnya kemungkinan kesalahan yang menyebabkan hilangnya validitas hasil pengumpulan data.

c     3. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik , dibutuhkan proses penelitian yang tersistematis dan terencana yang diikuti kemampuan analisis data yang baik agar mndapatkan hasil penelitian yang memuaskan.






Sumber : 
Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta , 2006

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

read comments