Pendahuluan
Pada hakikatnya semua manusia selalu
mencari kebenaran tentang hal-hal ,seperti Tuhan, kematian, kehidupan setelah
kematian, dan lainnya. Pada jaman dahulu manusia belum menunjukkan minat
terhadap sistematis mengenai dunia fisik , yang dimana kondisi tersebut banyak
dipengaruhi oleh pendapat filsafat Yunani yang lebih mengutamakan “Yang Umum” daripada “Yang Khusus”. Dalam perkembanganya
pemikiran manusia akhirnya mengalami proses yang mengubah daya nalarnya dalam
memecahkan persoalan di dunia. Seorang filsuf bernama Rene Descreates mengatakan “Aku
ada Karena Berpikir” maka manusia mulai menggunakan pikirannya yang luar biasa
hebatnya.
Meskipun demikian terdapat perbedaan antara pemikiran
menggunakan akal sehat dengan dengan ilmu pengetahuan. Terdapat lima hal pokok
yang membedakan antara ilmu dengan akal sehat seperti ilmu pengetahuan dikembangkan
melalui struktur teori, ilmu pengetahuan selalu diuji secara empiris, adanya
pengendalian kontrol, adanya hubungan fenomena secara sadar dan sistematis dan
yang terkahir adanya penjelasan yang berbeda dalam mengamati suatu pengamatan.
Pada abad ke 16 para ilmuwan berpendapat bahwa Tuhan sebagai pencipta hukum
alam secara berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal, sehingga
manusia telah memahami gambaran dunia yang sesuai dengan ilmu pengetahuan alam
bagi manusia modern dengan kemampuan ilmiahnya dan membuka rahasia alam dengan
menggunakan metode penelitian.
Definisi dan Jenis-jenis
Penelitian
Definisi
penelitian menurut Davis (1985) bahwa penelitian merupakan cara-cara yang
sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis
merupakan kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti adanya
prosedur yang ditandai dengan ketuntasan dan keteraturan.
Jenis-jenis
penelitian dibedakan berdasarkan jenisdata yang diperlukan secara umum dibagi
menjadi dua , yaitu penelitian primer dan penelitian sekunder.
1. Penelitian Primer
1. Penelitian Primer
Penelitian ini dibutuhkan data dan
informasi dari sumber pertama , yang biasanya disebut dengan responden. Data
atau informasi diperoleh dengan cara kuisioner dengan pertanyaan tertulis atau
dengan teknik lisan menggunakan metode wawancara. Dalam penelitian terdapat
beberapa kategori yang termasuk penelitian primer yaitu :
a.
Studi KasusDalam hal ini menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Biasanyastudi kasus bersifat longitudinal.
b. Survei
Survei
merupakan studi bersifat kuantitatif yang digunakan dalam meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu . Pada umumnya survei menggunakan
kuesioner sebagai alat pengambil data .
c.
Riset
Eksperimental
Dalam
riset ini menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi . Pada umumnya
riset ini menggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikan sebagai obyek
studinya.
2. Penelitian Sekunder
Penelitian
ini menggunakan bahan bersumber bukan sebagai sarana untuk memperoleh data atau
informasi untuk menjawab suatu pertanyaan yang diteliti. Penelitian juga
dikenal dengan menggunakan studi kepustakaan dan biasanya digunakan para
peneliti yang menganut paham pendekatan kualitatif.
Sistematika
Penelitian
Dalam sistematika penelitianyang biasa digunakan peneliti memiliki
berbagai versi yang tergantung instansi yang mengeluarkannya. Direktorat
Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menguraikan usulan
penelitian adanya cakupan masalah, urutan sistematis, yang mudah dipahami oleh
masyarakat. Berikut urutan sistematika penelitian sebagai berikut:
1.
Judul Penelitian
Pada
umumnya judul penelitian mencerminkan setidaknya tidak ada hubungan antara dua
variabel atau lebih. Dalam penulisan judul sebaiknya dibuat sesingkat mungkin
dengan menggunakan bahasa yang lugas.
2.
Bidang Ilmu
Bagian
ini memberikan penjelasan tentang bidang ilmu yang diteliti.
3.
Pendahuluan
Pada
bagian ini mengungkapkan alasan alasan utama mengapa memilih masalah tertentu
untuk diteliti sehingga pembaca memahami
apa yang dibahas dalam penelitian tersebut.
4.
Perumusan Masalah
Dalam
masalah ini dituliskan tentang kalimat yang ditanyakan dalam suatu penelitian yang akan diuji melalui
hipotesis dan menghasilkan jawaban masalah yang akan diteliti.
5.
Tujuan Penelitian
Bagian
ini berisi jawaban dari bagian perumusan masalah.
6.
Metode Penelitian
Bagian
ini menjelasakan metode yang digunakan untuk menjawabmasalah secara detail dan
jelas.
Proses-Proses
Penelitian
1.
Mengidentifikasi
Masalah
Dalam hal ini peneliti diminta
merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini sangat penting karena
menntukan bagaimana penelitian ini berjalan yang tentu dapat menghasilkan
penelitian yang optimal.
2.
Membuat Hipotesis
Setelah tahap sebelumnya , pada tahap ini perumusan hipotesis dibagi
menjadi tiga tahapan : pertama, menentukan hipotesis penelitian berdasarkan
asumsi penulis terhadap hubungan dua variabel atau lebih yang sedang diteliti. Kedua
,menentukan hipotesis operasional. Ketiga, menentukan hipotesis statistik. Pada
initinya tahap ini menghasilkan jawaban sementara atas penelitian.
3.
Studi Literature
Pada
tahap ini peneliti melakukan kajian pustaka. Kajian pustaka dapat diperoleh
dari buku-buku, jurnal, dan ensiklopedia. Tujuannya tentu untuk mendapata
landasan teori yang akan menguatkan hasil penelitian tersebut.
4.
Mengidentifikasi
dan Memberi Nama Variabel
Pada
tahap ini peneliti diharapkan memaknai hubungan dan makna antara variabel satu
dengan variabel lainnya.
5.
Membuat Definisi
Operasional
Pada
tahap ini memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan sesuatu
operasional agar mudah diteliti dalam melakukan penelitian.
6.
Memanipulasi dan
Mengontrol Variabel
Dalam
tahap ini penulis harus memanipulasi variabel dengan memberikan suatu perlakuan
terhadap variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efek bagi variabel lainnya.
7.
Menyusun Desain
Penelitian
Pada
tahap ini penulis melakukan penentuan instrumen pengambilan data, penentuan
sampel, koleksi data , dan analisisnya. Tanpa desain yang baik mustahil akan
tercipta penelitian yang baik.
8.
Melakukan
Pengumpulan Data
Dalam tahap ini penulis mengumpulkan berbagai
data yang dibutuhkan baik dari hasil study literature, wawancara , ataupun
kuisioner. Pengumpulan data dapat dilakukan secara kualitatif ataupun
kuantitatif tergatung jenis penelitian yang dilakukan.
9.
Melakukan
Analisis Data
Dalam
tahap ini analisis data dapat dilakukan dengan berbagai cara, sehingga pada
tahap ini peneliti diharapkan menggunakan bantuan komputer dalam memproses
pengolahan data dan hasil analisisnya.
10.
Menulis Laporan
Hasil Penelitian
Pada
tahap akhir ini yaitu membuat laporan mengenai hasil akhir penelitian secara
tertulis .Laporan ini dibuat agar
peneliti dapat mengkomnikasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca
dan penyandang dana.
Kesimpulan
Dari hasil uraian
diatas , dapat dijelaskan beberapa hal pokok mengenai tata cara melakukan
penelitian yang didapat dari hasil membaca buku ini yaitu :
1. Penelitian
terbagi dua yaitu secara kualitatif dan kuantitatif, yang dimana mepunyai
perbedaan secara fundamental terkait filsafat yang mendasarinya , dan teori
dasar yang menjadi teknik penelitian tersebut.
b 2. Dalam melakukan
pengumpulan data ,harus dilakukan pemaduan pendekatan pada kedua variabel untuk
mengantisipasi munculnya kemungkinan kesalahan yang menyebabkan hilangnya
validitas hasil pengumpulan data.
c 3. Untuk
mendapatkan hasil penelitian yang baik , dibutuhkan proses penelitian yang tersistematis
dan terencana yang diikuti kemampuan analisis data yang baik agar mndapatkan
hasil penelitian yang memuaskan.
Sumber :
Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta , 2006