2.1.1 Pengertian Logam (Ferro)
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam
logam lainnya. Logam adalah elemen
kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4%
dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai
untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh
dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat
diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel
nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan
khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal,
molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (metaloid), khrom, vanadium,
beryllium, dan lain-lain.
Logam
adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
- Dapat ditempa dan diubah bentuk
- Penghantar panas dan listrik
- Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
Yang
dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni,
karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik
adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar
(korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).
Besi
teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon
(Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus
dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar
besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%,
tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak
dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat
ditempa.
- Table jenis dan klasifikasi logam
no
|
Klarifiskasi
|
Jenis
|
bentuk
|
Pemakaian contoh
dalam bangunan
|
1
|
Logam mulia
|
Emas, perak dsb.
|
Batangan
|
Aksesoris,
interior.
|
2
|
Logam setengah
mulia
|
Air raksa
|
Cair
|
Patri
|
3
|
Logam biasa berat
>30 kg/dm3
|
Nikel, kobalt
|
Butiran, batangan
|
Campuran baja,
konstruksi luar beton
|
4
|
Logam biasa ringan
<30 kg/dm3
|
Besi tuang
Plumbum(timah
hitam)
|
Plat blok
|
Pengunci,
pengantung landasan isolasi
|
5
|
Logam campuran
|
Baja
Kuningan
|
Plat, profil,
batangan, tempa, gelombang plat, blok
|
Hubungan dak standar
dengan atap, kuda-kuda bangunan, jembatan, neraca, tulangan beton, dinding,
lantai
Penggantung, kunci,
kran.
|
·
Table
sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.
Campuran logam
|
Pengaruh terhadap
sifat-sifat baja
|
|
Menambah
|
Mengurangi
|
|
Karbon (C)
|
Kekokohan,
kekerasan, sifat pengerasan
|
Titik lebur,
keuletan, regangan sifat mengelas dan menempa
|
Silisium (Si)
|
Menambah
elastisitas, kekokohan, kekerasan dan daya tahan karat
|
Sifat mengelas
|
Fosfor (P)
|
Leburan encer
|
Rengangan dan daya
kekuatan pukul
|
Sulfur (S)
|
Lebaran kental,
serpihan mudah patah
|
Daya kekuatan pukul
|
Mangan (Mn)
|
Kekerasan,
kekokohan, daya kekuatan pukul dan daya keausan
|
Sifat membuat
serpih
|
Nikel (Ni)
|
Keuletan regangan,
kekokohan, daya tahan karat, tahan listrik dan suhu tinggi
|
Pegangan oleh suhu
tinggi
|
Khrom (Cr)
|
Kekerasan,
kekokohan, daya tahan karat, suhu tinggi dan ketajaman
|
regangan
|
Varadium (V)
|
Daya tahan lama,
kekerasan dan keuletan
|
Daya tahan suhu
tinggi
|
Molibdenium (Mo)
|
Kekerasan daya tahan
lama
|
Regangan dan sifat
menempa
|
Kobalt (Co)
|
Kekerasan,
ketajaman
|
Keuletan mengurangi
daya tahan suhu tinggi
|
Wolfram (W)
|
Kekerasan,
kekokohan, daya tahan karat, suhu tinggi dan ketajaman
|
regangan
|
·
Table
perubahan struktur logam
Sistem pengubahan
|
Cara
|
Hasil
|
Pemanasan
|
Logam dipanaskan, kemudian dibiarkan dingin
dengan sendirinya
|
Struktur logam berbentuk baru dan logam jadi
lebih lemah
|
Pendinginan kejut
|
Logam di panaskan, kemudian didinginkan cepat
dalamn air atau oli
|
Menambah kekokohan
|
Pengerasan
|
Logam dipanaskan, kemudian didingikan sedenikian
rupa sehingga pengerasan merata
|
Menambah kekerasan dan ketajaman
|
Tempering
|
Logam yang telah diperkeras dipanaskan pada suhu
180o-300oC
|
Menambah elastisitas
|
Tempering kejut
|
Logam yang telah diperkeras dipanaskan pada
suhu450o-700oC
|
Mempertinggi batas regang
|
Pelapisan nitrogen
|
Pengerasan dilakukan dalam oven dengan semprotan
nitrogen
|
Memperkeras permukaan logam dan daya tahan karat
|
Pelapisan karbon
|
Pengerasan dilakukan dalam oven dengan pelapisan
karbon sehingga mempengaruhi permukaan logam
|
Memperkeras tepi dan inti logam tetap lunak
|
2.1.2 Pengertian Non Logam (Non
Ferro)
Logam Non-Ferro (Non-Ferrous
Metal) ialah jenis logam yang secara
kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis
ini disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis logam ini
telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum digunakan baik
secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam, menjadikan
semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu produk
yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung teknologi
serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang secara umum digunakan dan
lain-lain.
Logam
non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat
dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan
logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro
ini memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun
dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan
suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.
Pengertian dari bahan
bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang mempunyai sifat-sifat,
yaitu :
- Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus listrik (bahan isolasi)).
- Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah (keramik)).
2.2 Macam-Macam Logam Ferro
Logam
ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian seperti pada
table dibawah ini :
- Ikhtisar logam
Nama
|
Komposisi
|
Sifat
|
Penggunaan
|
Besi tuang
|
Campuran besi dan
karbon (4%)
|
Rapuh, tidak dapat
di tempa baik untuk dituand sukar diles
|
Alas mesin, badan
ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, cincin perak, meja datar
|
Besi tempa
|
Campuran besi murni
(99%) sedikit besi rongsokan
|
Dapat ditempa,
liat, tidak dapat diruang
|
Kait keran,
landasan kerja plat, rantai jangkar
|
Baja lunak
|
Campuran besi dan
karbon (0,1%-0,3%)
|
Dapat ditempa, liat
|
Mur, baut, pipa,
sekrup
|
Baja karbon sedang
|
Campuran besi dan
karbon (0,4%-0,6%)
|
Lebih kenyal
|
Poros, rel baja,
paron
|
Baja karbon tinggi
|
Campuran besi dan
karbon (0,7%-1,5%)
|
Dapat ditempa,
dapat disepuh, mudah ditempa
|
Perlengkapan mesin
bubut, perlengkapan mesin frais, kikir, gergaji, pahat, tap, stempel
|
Baja cepat tinggi
(HSS-High speed steel)
|
Baja karbon tinggi
di tambah nikel/ kobalt, khrom / tungken
|
Rapuh, dapat
disepuh, keras, dapat dimudakan, tahan suhu tinggi
|
Mesin bubut, mesin
frals, mesin bor, dll
|
Pengaruh
karbon terhadap sifat logam
Dapat
digolongkan sebagai berikut :
- Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa dan tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
- Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa dan dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
- Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah dituang (dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
- Pengaruh kadar zat arang dalam besi
- Zat asam
Terdapat pula dalam
udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat lemas, selanjutnya 1%
helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam dalam udara dapat
menyebabkan logam besi rusak.
- Oksid
Persenyawaan antara
zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid. Batu besi magnet,
magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan 70% (Rusia, Swedia, Amerika).
Batu besi merah, hemafite(Fe2O3), kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada,
Spanyol, Inggris, Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena
dalam dapur tinggi, zat asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
- Karbonat
Batu besi spoat
(FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini terdapat carbonium
(zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe 30 % sampai 40% (jerman,
Austria)
- Zat arang
Unsur ini sangat
penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat dalam intan yang grafit.
Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang, arang kulit, arang kayu,
arang batu (batu bara),dan lainnya. Dengan menambah zat arang dalam besi, baik
banyak atau sedikit. Maka akan terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang
yang mempunyai sifat-sifat keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam
bentuk logam murni, tetapi terdapat dalam bentuk persenyawaan besi oksida, yang
masih tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat pengotor.
2.3 Macam-Macam
Logam Non Ferro
Unsur
logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry adalah
besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry adalah
besi. Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al), timbal (Pb),
nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam
keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya. Logam – logam tersebut harus
mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam
non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat digolongkan
menjadi :
- logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
- logam mulia/murni : emas, perak, platina
- logam ringan : alumunium, barium, kalsium
- logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
- logam radio aktif : radium dan uranium.
1. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)
Diperoleh
dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit mengandung
perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik, tahan
korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin, mudah
disambung dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta
dapat digosok dan temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan dari
logam ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara 800°C-900°C,
seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam keadaan panas
maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat direnggangkan,
digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas sekitar 650°C,
sedangkan dalam keadaan dingin 300°C-700°C. Kegunaan tembaga, yaitu alat-alat
listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan pipa-pipaketel
serta tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
- Mangan, Manganese (Mn)
Sifat-sifat
mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat kekuatan tprik
dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah ukuran. Kegunaannya
adalah sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin
digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan tahan aus. Bila
dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan
ketahanan ukuran.
- Nikel, Nickolium (Ni)
Sifat-sifat
nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C dengan kelihatan
tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan korosi. Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur
bersama-sama unsur lain yang sebagian besar terdiri atas besi dan silica serta
hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum
dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai
Sulfida. Kegunaannya adalah untuk industri kimia,
alat-alat listrik dan alat-alat kedokteran.
- Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni
malleable /liat dan ductile mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras.
Kegunaannya untuk bahan amunisi dan persenjataan.
5.
Alumunium (Al)
Sifat-sifat
Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan (BD 2,7)
dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas, tahan
karat dan non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan,
alat-alat rumah tangga, mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil kalor yang
besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta pembuatan mesin motor dan kapal
terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu: alumunium tuangan mempunyai
kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan alumunium tempa
mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya 3-5%.
- Magnesium(Mg)
Magnesium ialah
logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik cair
651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan
karakteristiknya sama dengan Aluminium.
Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure paduan non fero.
Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure paduan non fero.
- Kobalt (Co)
Cobalt (Co)
ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair
1490ºC dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel
serta element-element mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian
pada unsur Nickel.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.
- Timah Putih, Tin, Stannum (Sn)
Timah putih
(Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat lembek dengan titik cair yang rendah yakni
232ºC. Sifat-sifatnya yaitu
titik cair rendah 232°C, BD rendah 7,3, tahan terhadap udara lembab, kekerasan
dan kekuatan sangat rendah dan tergolong logam lunak serta daya tahan korosi
cukup tinggi. Kekuatan timah putih untuk pembungkus pipa-pipa/tabung yang dapat
dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran yang dapat dibuat
kaleng makanan.
- Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)
Timah Hitam
memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear.
Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena”
dengan kadar yang sangat kecil. Sifat-sifat timah
hitam adalah berwarna kebiru-biruan, agak lunak, mudah dituang, disolder, dan
dilas (dengan api zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan dingin dan
panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair 274°C sangat
tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya adalah sebagai penutup atap ,
pipa saluran, pembungkus barang kesenian dari gelas, pembuatan penyehat,
alat-alat dan saluran dalam industri kimia.
- Wolfrom, Tungsten (W)
Tungten,
Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna
kelabu, sangat keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat
pada Temperatur tinggi. Sifat-sifat wolfrom adalah
keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk didih 5900°C, dapat digilas
menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas, akan memperbaiki
ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya. Kegunaannya dalam bidang elektronika
seperti katoda tabung electron dan bidang kelistrikan, seperti kawat pijar
dalam lampu, elektroda, pegas, unsure pemanas dan tabung sinar X.
- Seng, Zincum (Zn)
Seng (Zn) ialah
logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair 419ºC, sangat
lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan
temperature pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature ini
masih baik dan mudah untuk dikerjakan.Seng terdapat
dialam terikat secara kimia secara di dalam bijih (asam belerang atau asam
arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang dan seng karbonat
(Galmei). Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda BD 7,1 dengan titk cair
149°C. dan pada suhu 130°C-150°C seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat
digiling serta tahan korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja
dengan jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk melapisi
besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan benda dengan jalan disemprotkan
membuat elemen-elemen listrik dan bahan baku pembuat cat. Bila dipadu dengan
alumunium, magnesium dan tembaga yang disebut dengan samak, dipergunakan untuk
membuat alat-alat bagian mobil seperti pintu dan karburator.
- Khrom, Chromium (Cr)
Khrom
terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut khromit (FeO.Cr2O3).
Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang
berwarna putih kebiruan lebih keras daripada kaca tapi rapuh. Sifat-sifat
fisika dari khrom adalah titik lebur 1550°C dengan titik didih 2477°C dan
kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut dalam asam-asam seperti asam klorida, asam
sulfat dan asam nitrat, untuk unsure paduan dalam baja konstruksi dan baja
mesin, memperbaiki kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan unsure paduan dalam
baja perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan khrom sebagai unsure
pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan tahanan. Untuk paduan dengan besi
(ferro-khrom), untuk logam paduan nikhrom yang disebut khromel yang mempunyai
tahanan listrik yang sangat tinggi, unsure paduan baja konstruksi dan baja
mesin, untuk baja perkakas.
13.
Boron (B)
Boron
(B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat keras dan
tahan terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit
akan tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam keadaan murni sehingga disebut
sebagai logam Murni atau logam langka (rare-metal). Boron tidak digunakan
sebagai element akan tetapi Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle
untuk Injection moulding, pivot serta permukaan bearing. Boron dibuat dalam
bentuk bubukan sehingga pembentukannya dilakukan dengan proses Sintering.
14.
Cadmium (Cd)
Cadmium (Cd)
ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya sangat lunak dan lembek
dengan titik cair hanya 321ºC. Sebagai bahan dasar dari Cadmium ini ialah
endapan Seng. Endapan pekat dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari
instalasi pengolahan Seng (Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki
titik cair rendah serta bahan tambah pada Tembaga. Yang penting dalam pemakaian
Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelindung pada Baja atau Kuningan (Brasses).
15. Iridium (Ir)
Iridium (Ir) ini disebut sebagai
baja putih ini adalah logam dari kelompok Platinum yang memiliki titik
cair 2454ºC.
Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras serta meningkatkan titik cairnya.
Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras serta meningkatkan titik cairnya.
16. Platinum (Pt)
Platinum (Pt) adalah salah satu
jenis logam berat yang berwarna putih kelabu dan sangat mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan
tidak mengandung Oxide atau tar dalam udara bebas. Platinum sangat cocok
digunakan dalam paduan dengan Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya.
Platinum terdapat dalam paduan logam mulia serta endapan Tembaga-Nickel.
Platinum dapat pula diperoleh melalui proses extraksi pada mas (gold) dan
Nickel.
Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.
Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.
2.4 Klasifikasi Logam
Klasifikasi ikatan logam menurut
golongannya adalah:
1. Ikatan Logam pada Unsur
Transisi
Logam transisi cenderung memiliki
titik leleh dan titik didih yang tinggi. Alasannya adalah logam transisi dapat
melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi seperti elektron
pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat terlibat, kecenderungan daya tarik
akan semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi
adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.
2. Ikatan logam pada unsur golongan
utama
Ikatan logam
pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan dengan unsur
golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan
kristal logam magnesium.
Berdasarkan unsur penyusunnya
dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Ikatan logam antar unsur
sejenis
Misalnya Ikatan antara unsur
litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan logam antar unsur yang
berbeda jenis (alloy).
Bahan-bahan logam yang bukan
hanya dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah dicampur atau ditambah
dengan unsur-unsur lain disebut alloy atau sering disebut lakur atau paduan.
Alloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau
leburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut
tidak saling bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah
didinginkan.
Alloy dibagi menjadi dua macam
yaitu alloy selitan dan alloy substitusi. Disebut alloy selitan bila jari-jari atom unsur yang
dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom logam. Sedangkan alloy substitusi
terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar dari jari-jari
atom logam.