Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

RSS



 Peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja sangat di harapkan oleh semua orang. Tidak terkecuali oleh masyarakat Indonesia. Khususnya di negeri ini peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja dalam masyarakat indonesia masih sangat minim. Hal ini di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, sedangkan tidak di imbangi dengan perkembangan di dunia kerja. Tak heran banyak masalah yang muncul, di antaranya tingkat pengangguran setiap tahunnya bertambah, arus urbanisasi meningkat, tingkat kemiskinan dan kerusakan lingkungan pun juga meningkat. Selain masalah-masalah tersebut meningkatnya angka kemiskinan akan memberikan dampak terhadap kualitas lingkungan, pelayanan publik, dan meningkatnya kasus kejahatan. Selain itu masalah-masalah yang juga mempengaruhi usaha untuk memperluas kesempatan kerja juga meliputi pola pemukiman penduduk antara pulau jawa dan luar jawa yang berbeda, biasanya pemukiman penduduk di dalam pulau jawa lebih padat dan kurang tertata dengan baik dibanding pemukiman di luar jawa. Selain itu ketidakrataan pembangunan antar daerah dan laju pembangunan yang lebih terfokus di kota di banding desa, kurang berkembangnya peluang kerja di desa, pendidikan yang kurang sesuai antara arah pendidikan dengan kebutuhan di dunia kerja, dan kurangnya investasi di daerah pedesaan. Hal-hal tersebut yang membuat masalah ini semakin sulit untuk diselesaikan. Seharusnya pemerintah sudah bisa memprediksi masalah ini dan menyelesaikan masalah ini secepatnya agar masalah ini tidak terus tumbuh dan berkembang menjadi masalah yang sangat kompleks dan tentu nantinya akan semakin menambah berat penderitaan rakyat indonesia.

 

Di zaman Globalisasi sekarang ini, kita melihat masih banyak sekali pengangguran-pengangguran yang merajalela. Kurangnya kesempatan kerja pada masyarakat merupakan salah satu faktor yang menimbulkan banyaknya pengangguran. Mungkin diantara kita ada yang bertanya "Mengapa ada kurangnya kesempatan kerja pada masyarakat ?". Itu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya naik drastis dan jelas tidak ada keseimbangan antara jumlah penduduk dan lapangan kerja. Bukan hanya pertumbuhan penduduk saja yang menyebabkan kurangnya kesempatan kerja, tetapi lambatnya perkembangan dalam bidang pertanian di Indonesia. Seperti Badan Usaha Milik Negara(BUMN) yang menangani dalam bidang pertanian yakni PERUM BULOG(Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik) sangatlah lamban mendistribusikan beras-beras ke masyarakat. Alhasil, para petanilah yang menderita kerugian, karena para petani bingung akan menjual kemana hasil panennya, dipusat pun masih banyak stok-stok penyimpanan berasnya.
Akibat yang ditimbulkan karena kurangnya kesempatan kerja pada masyarakat adalah terjadinya pengangguran yang membludak dimana-mana dan tidak sedikit masyarakat berurbanisasi setiap tahunnya. Banyak solusi yang dilakukan pemerintah, salah satunya perluasan kesempatan kerja seperti penciptaan kesempatan kerja yang lebih bervariasi. Tetapi jika ini tidak dilakukan sama rata diseluruh daerah atau hanya satu titik saja maka terjadilah ketimpangan-ketimpangan didaerah dan perkotaan.

Ketimpangan-ketimpangan itu adalah :
  1. Pola pemukiman penduduk antara pulau jawa dan luar jawa. Kita melihat padat dan banyaknya pemukiman penduduk di pulau jawa daripada di luar pulau jawa.
  2. Ketimpangan pembangunan antar daerah. Seperti yang telah kita ketahui begitu padat dan cepatnya pembangunan di daerah perkotaan daripada di daerah pedesaan.
  3. Ketidakserasian laju pembanguna daerah kota dan pedesaan. Begitu cepatnya laju pembangunan diperkotaan daripada dipedesaan.
  4. Kurang berkembangnya informasi pasar tenaga kerja, sehingga terjadi kesenjangan permintaan dan penawaran kerja. Oleh karena kurangnya informasi di daerah pedesaan maka terjadi kesenjangan antara kota dan pedesaan dalam dunia kerja.
  5. Kurang terdapatnya penyesuaian antara program pendidikan dengan arah pembangunan. Kebanyakan dalam proses pendidikan sedikit sekali yang menerapkan pada arah pembangunan dimasa sekarang dan masa akan datang pada setiap siswa.
  6. Ketimpangan koordinasi dalam pemilikan investasi padat modal dan padat karya. Bayangkan kepemilikan investasi kebanyakan dimiliki oleh yang memiliki modal besar ketimbang yang mempunyai karya besar.
  7. Ketimpangan tingkat produktivitas antara sektor pertanian dan sektor non pertanian. Negara kita sedikit demi sedikit akan mengubah sektor pertanian menjadi sektor industri, oleh karena itu banyak lahan-lahan pertanian diubah menjadi lahan industri dan akhirnya sektor petanian lama-lama terkikis hilang dinegara kita.
  8. Kekurangserasian perkembangan antara sektor formal dan non formal. Oleh karena negara kita akan menuju menjadi negara era globalisasi, segala macam yang berbau kedaerahan akan sedkit demi sedikit menghilang.
  9. Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung. Pengertian pengangguran terbuka itu sendiri adalah merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan dan pengertian pengangguran terselubung adalah pengangguran yang terjadi karena banyaknya pekerja dalam satu unit kerja. Masalah inilah yang banyak terdapat di negara kita karena kurangnya pembagian kerja dalam masyarakat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar